Hari ini cukup melelahkan. Jam dinding menunjukkan pukul
19:14 WIB. Aku sedang bersandar sambil makan coklat dirumahku yang mungil dan
nyaman ini. Ibuku sedang asik dengan sinetron andalannya, namun aku masih risau
menunggu kabar darinya. Tidak, aku tidak sedang LDR. Pacarku hanya berjarak
+-20km dari rumahku. Hanya perlu 30 menit untuk sampai di tempatnya. Kesibukkannya
yang membuat kini aku harus menanggung rindu setiap harinya. Tapi tidak seperti
Milea, aku masih bisa bertemu dengannya sesekali, hanya saja tidak bisa
sesering dulu.
Sebut saja dia Mr.Endorphines. Ya! Dia memang sumber
kebahagiaanku, hehe. Aku tidak akan membahas mengapa aku memanggilnya seperti
itu, karna akan sangat panjang. Yang perlu kalian ketahui adalah.. Dia orang
yang akan bertemu denganmu bukan ketika dia ada waktu luang, tapi dia meluangkan
waktunya hanya untukku. Jika menunggu waktu luang, mungkin takkan ada
kesempatan bertemu, tapi berkat dia yang meluangkan waktunya dengan mengorbankan
hal lain, aku bisa bertemu dengannya, meskipun terkadang dia sampai ketiduran di café
wkwk (karna kelelahan).
Dia adalah Dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis
di salah satu rumah sakit yang ada di Bandung. Aku tidak mengerti bagaimana
iklim di kedokteran, tapi menurut ceritanya, disana itu sangat kental dengan
senioritas. Didikan yang ketat dan disiplin dari senior dan Dokter Ahli
(konsulen) membuatnya menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah sakit. Dia hanya
punya waktu untuk meneleponku di pagi hari sebelum mulai dan di malam hari
setelah selesai. Itu pun karna pendidikan belum resmi dimulai, baru sekedar
perkenalan. Mungkin seperti masa orientasi kalo di sekolah.
Setelah ini, akan jauh lebih sibuk lagi. Aku hanya bisa
membayangkan, dan rasanya menakutkan. Tapi, siap atau tidak tetap harus aku
jalani. Demi masa depannya. Dan juga aku, jika berjodoh (amin). Apakah aku
kaget dengan sikapnya yang berubah? Tidak. Kami sudah bicarakan ini sejak lama.
Mungkin 2-3 bulan yang lalu.
“Aku mau ngurus untuk sekolah. Mungkin setelah ini aku bakal
sibuk banget. Yang biasanya bales chat hitungan detik, mungkin nanti gabisa. Biasanya
ketemu tiap hari, mungkin nanti seminggu sekali atau lebih, itu pun harus
diatas jam 10 malam” Ujarnya.
Aku hanya diam dan mendengarkan. Begitu kalimat itu terucap,
aku sudah bisa membayangkan bagaimana kesulitan yang akan aku hadapi. Rasa bosan,
kesepian, dan rindu.
“Tapi kamu gak usah khawatir, aku beneran kerja kok. Aku bukan
main atau selingkuh dan sebagainya. Tapi kamu harus siap. Karna tantangannya
akan berat, aku mau kamu jadi wanita classy yang setia.” Dia memang sedang
mengajarkan aku untuk menjadi wanita classy. Ya! Sebelum bertemu dengannya,
hidupku memang berantakan. Nanti aku akan jelaskan.
Dia adalah pria yang bisa dipercaya. Pria yang penuh
komitmen. Bertanggung jawab. Dan lucu. Tidak seharipun terlewat tanpa membuatku
tertawa. Kadang aku sampai menangis, karna kelucuannya. Dia bukan lagi diusia
remaja sepertiku. Bahkan usia kami selisih 5 tahun. Tapi ketika bersamanya, aku
seperti bersama teman sebayaku. Hebatnya, dia juga tetap bisa tegas saat memarahiku ketika aku
membuat kesalahan.
Sekarang sudah pukul 20:10
WIB. Dia masih sibuk di Rumah Sakit. Dia sempat memberiku kabar
disela-sela kesibukkannya. Tapi aku tetap rindu.
Hari ini adalah hari ke-18 aku magang di salah satu
perusahaan BUMN di Bandung. Tidak banyak yang menarik, hari ini cukup
membosankan. Setelah pulang, aku sempatkan untuk mengurus bisnisku hingga hari
mulai petang. Lelah..
Aku membutuhkannya saat aku mulai bosan di kantor. Aku membutuhkannya
saat aku mengantuk di jalan. Aku membutuhkannya saat malam sebelum tidur. Tapi aku
tau dia tidak bisa.
Namun sebaliknya, aku harus selalu bisa saat dia
membutuhkanku. Meskipun aku harus kesiangan berangkat ke kantor karna dia
menelepon, atau aku harus mengangkat teleponnya di depan atasanku, bahkan harus
menjawab teleponnya ditengah malam ketika aku sudah tertidur.
Aku tidak mengeluh. Aku hanya sedang berusaha menjadi wanita
terbaik untuknya. Karna bagiku, dia adalah yang terbaik. Perjalanan pun sebenarnya
baru dimulai. Aku takut. Tapi aku yakin aku bisa.
To be continue..