Rabu, 28 Februari 2018

Mr. Endorphines



Hari ini cukup melelahkan. Jam dinding menunjukkan pukul 19:14 WIB. Aku sedang bersandar sambil makan coklat dirumahku yang mungil dan nyaman ini. Ibuku sedang asik dengan sinetron andalannya, namun aku masih risau menunggu kabar darinya. Tidak, aku tidak sedang LDR. Pacarku hanya berjarak +-20km dari rumahku. Hanya perlu 30 menit untuk sampai di tempatnya. Kesibukkannya yang membuat kini aku harus menanggung rindu setiap harinya. Tapi tidak seperti Milea, aku masih bisa bertemu dengannya sesekali, hanya saja tidak bisa sesering dulu.

Sebut saja dia Mr.Endorphines. Ya! Dia memang sumber kebahagiaanku, hehe. Aku tidak akan membahas mengapa aku memanggilnya seperti itu, karna akan sangat panjang. Yang perlu kalian ketahui adalah.. Dia orang yang akan bertemu denganmu bukan ketika dia ada waktu luang, tapi dia meluangkan waktunya hanya untukku. Jika menunggu waktu luang, mungkin takkan ada kesempatan bertemu, tapi berkat dia yang meluangkan waktunya dengan mengorbankan hal lain, aku bisa bertemu dengannya, meskipun terkadang dia sampai ketiduran di café wkwk (karna kelelahan).

Dia adalah Dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis di salah satu rumah sakit yang ada di Bandung. Aku tidak mengerti bagaimana iklim di kedokteran, tapi menurut ceritanya, disana itu sangat kental dengan senioritas. Didikan yang ketat dan disiplin dari senior dan Dokter Ahli (konsulen) membuatnya menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah sakit. Dia hanya punya waktu untuk meneleponku di pagi hari sebelum mulai dan di malam hari setelah selesai. Itu pun karna pendidikan belum resmi dimulai, baru sekedar perkenalan. Mungkin seperti masa orientasi kalo di sekolah.

Setelah ini, akan jauh lebih sibuk lagi. Aku hanya bisa membayangkan, dan rasanya menakutkan. Tapi, siap atau tidak tetap harus aku jalani. Demi masa depannya. Dan juga aku, jika berjodoh (amin). Apakah aku kaget dengan sikapnya yang berubah? Tidak. Kami sudah bicarakan ini sejak lama. Mungkin 2-3 bulan yang lalu.

“Aku mau ngurus untuk sekolah. Mungkin setelah ini aku bakal sibuk banget. Yang biasanya bales chat hitungan detik, mungkin nanti gabisa. Biasanya ketemu tiap hari, mungkin nanti seminggu sekali atau lebih, itu pun harus diatas jam 10 malam” Ujarnya.

Aku hanya diam dan mendengarkan. Begitu kalimat itu terucap, aku sudah bisa membayangkan bagaimana kesulitan yang akan aku hadapi. Rasa bosan, kesepian, dan rindu.

“Tapi kamu gak usah khawatir, aku beneran kerja kok. Aku bukan main atau selingkuh dan sebagainya. Tapi kamu harus siap. Karna tantangannya akan berat, aku mau kamu jadi wanita classy yang setia.” Dia memang sedang mengajarkan aku untuk menjadi wanita classy. Ya! Sebelum bertemu dengannya, hidupku memang berantakan. Nanti aku akan jelaskan.

Dia adalah pria yang bisa dipercaya. Pria yang penuh komitmen. Bertanggung jawab. Dan lucu. Tidak seharipun terlewat tanpa membuatku tertawa. Kadang aku sampai menangis, karna kelucuannya. Dia bukan lagi diusia remaja sepertiku. Bahkan usia kami selisih 5 tahun. Tapi ketika bersamanya, aku seperti bersama teman sebayaku. Hebatnya, dia juga tetap bisa tegas saat memarahiku ketika aku membuat kesalahan.

Sekarang sudah pukul 20:10  WIB. Dia masih sibuk di Rumah Sakit. Dia sempat memberiku kabar disela-sela kesibukkannya. Tapi aku tetap rindu.

Hari ini adalah hari ke-18 aku magang di salah satu perusahaan BUMN di Bandung. Tidak banyak yang menarik, hari ini cukup membosankan. Setelah pulang, aku sempatkan untuk mengurus bisnisku hingga hari mulai petang. Lelah..

Aku membutuhkannya saat aku mulai bosan di kantor. Aku membutuhkannya saat aku mengantuk di jalan. Aku membutuhkannya saat malam sebelum tidur. Tapi aku tau dia tidak bisa.

Namun sebaliknya, aku harus selalu bisa saat dia membutuhkanku. Meskipun aku harus kesiangan berangkat ke kantor karna dia menelepon, atau aku harus mengangkat teleponnya di depan atasanku, bahkan harus menjawab teleponnya ditengah malam ketika aku sudah tertidur.

Aku tidak mengeluh. Aku hanya sedang berusaha menjadi wanita terbaik untuknya. Karna bagiku, dia adalah yang terbaik. Perjalanan pun sebenarnya baru dimulai. Aku takut. Tapi aku yakin aku bisa.

My Endorphines. aku rindu.


To be continue..
 

Blog Template by YummyLolly.com // PS Brush by Pink On Head